Berita & Artikel

Jakarta Alami Penur...

Permukaan tanah di DKI Jakarta terus mengalami penurunan. Hal itu sebagaimana tertuang dalam laporan nota dinas dengan nomor surat 834/KR.01.02 tertanggal 29 Desember 2023.Dalam laporannya, Kepala Bidang Pengendalian Rob dan Pengembangan Pesisir Pantai Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta, Ciko Tricanescoro menyebutkan ada penurunan permukaan tanah di sejumlah wilayah di Jakarta. Itu diketahui setelah dilakukan pengamatan di 255 titik di Jakarta sepanjang 2023.Ratusan titik di DKI itu mengalami penurunan muka tanah bervariasi hingga 10 cm dengan rata-rata penurunan mencapai 3,9 cm sepanjang tahun. Laju penurunan tanah yang dilaporkan merupakan hasil pengukuran dengan metode GPS geodetisk berdasarkan perjanjian kerjasama antara Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) ITB denna Dinas Sumber Daya Air Pemerintah Provinsi DKI Jakarta,” ucapnya sebagaimana dikutip dari laporen tersebut, Rabu (10/1/2024).Berikut daftar hasil pengamatan sejumlah wilayah yang mengalami penurunan pada 2023, di antaranya:Basuki Rahmat 2,7cmWaduk Pluit 4,8cmJl Kelapa Hijau 0,2cmJl Setu Payung 0,0cmTB Simatupang 1,5cmDanau Sunter Barat 4,4cmRorotan Marunda 3,9cmPrints Kemerdekaan 3,4cmTB Simatupang 0,1cm (407B/PP476B) Meruya Barat 5,9cmAston Ancol 4,1cmTanjungan Kamal 6,5cmTanjung Priok 3,0cmSitu Babakan 0,0cmCengkareng Barat 7,9cmCondet 0,0cmCinere 2,0cmCikini 3,5cmRawa Buaya 6,5cmRorotan Marunda 3,0cm (C001/03JU) Cilincing Raya 3,0cmJl H. Samanhudi 2,9cmMeruya Utara 5,9cmTubagus Angke 4,4cmJl Moh Saidi Ciledug 4,4cmJl Wiryopranoto Pecenongan 3,0cmKramat Jaya Raya 3,3cmDanau Sunter Utara 3,8cmPondok Indah 2,5cmDaan Mogot 5,2cmJl Raya Joglo 4,8cmDaan Mogot 4,4cm (C013/PP743)Jl RC Veteran 3,8cmJl Hbr Motic 3,9cmPantai Mutiara 7,6cmAncol Barat VI 4,3cmDaan Mogot 4,5cm (C018/PP741A)Kaliangke 2,7cmJl Pluit Raya Barat 4,1cmJl Taman Palem Sari 4,5cmDaan Mogot 4,3cm (C022)Muara Angke 9,7cmArteri Klp Gading 3,0cmKawasan Wisata Ancol 3,7cmJl Tentara Pelajar 3,7cmKawasan Wisata Ancol 3,9cmKawasan Wisata Ancol 4,7cm (C029)Waduk Pluit Selatan 4,4cmPos Pengumben Kebayoran Lama 4,0cmJl Satu Maret Klp Gading 4,4cmDanau Sunter Selatan 3,0cmPantai Indah Timur 4,5cmJl Satria Lumenten 3,1cmJl Bulak Sereh 4,9cmCity Resort Boulevard Cengkareng 4,1cmJl Akses Marunda 4,7cmJl Raya Joglo 4,0cm (C041/P877)Jl Bekasi Timur Raya 2,2cmJl Pantai Indah Barat 3,9cmPelanuhan Tanjung Priok 3,8cmJl Pegangsaan Dua 3,9cmJl Juanda 3,0cmKamal Muara 9,2cmJl Veteran 2,0cmJl Radin Inten II 3,3cmJl Pejagalan Raya Bandengan 4,1cmJl Wolter Mongosidi 2,7cmJl Bugis Kebon Bawang 3,5cmMeruya 5,7cm (C058/MERU)Jl Matraman Raya 2,8cmJl Benyamin Sueb 3,0cmJl Kembangan Baru 5,7cmJl Waduk Pluit Selatan 4,4cmKawasan Wisata Ancol 3,3cm (C063)Jl Pemuda 2,5cmJl Mangga Dua Raya 2,0cmJl Pantai Indah Utara 1 4,2cmJl Raya Bogor 0,0cmMuara Baru 7,7cmJl Kamal Raya 7,0cmPantai Indah Kapuk 6,6cmJl Pulo Mas Selatan 3,0cmJl Hayam Wuruk 3,0cmTanah Abang 3,0cmJl Pantai Indah Timur 7,1cmJl Cideng Timur 3,4cmGambir 3,7cmJembatan Tiga 4,4cmMuara Baru Raya 5,5cmTanjungan Kamal 5,9cmJl Kemanggisan Lama 4,4cmStasiun Tanjung Priok 2,9cmJl Tipar Cakung 3,6cmKamal Muara 8,8cm (C087/KAMU)Jl Latuharhari 2,0cmTaman Kota Yos Sudarso 3,7cmJl Inspeksi Saluran Kali Malang 4,2cmJl Kemuning Raya 4,5cmPantai Indah Kapuk 5,9cm (C094)Jl Perwira Gambir 2,8cmSalemba 2,9cmTugu Tani Kwitang 3,0cmJl Pluit Raya Barat 4,5cmPantai Mutiara 6,2cmJl Utan Jati Daan Mogot 5,1cmJl Kamal Raya 7,7cmJl Pantai Indah Selatan 4,1cmSudirman Thamrin 2,2cmJalan Aquarium 2,7cmPasar Ikan Sunda Kelapa 4,4cmKedoya Raya 3,7cmRe Martadinata Ancol 3,9cmKawasan Wisata Ancol 3,9cm (C112)Pluit Karang Raya 5,5cmPluit Selatan Raya 5,3cmJl Panjang 4,0cmJl Kapuk Kamal raya 5,0cmJl Kedoya Raya 4,4cmLingkar Luar Barat 6,0cmAkses Timur Pantai Mutiara 6,0cmPantai Mutiara 7,7cmDadap 9,1cmGempol 3,7cmTanjung Priok 4,0cmRe Martadinata Ancol 3,1cmPantai Mutiara 7,7cm (GPS52)Pantai Mutiara 7,5cm (GPS62)Istana Negara 3,1cmKebayoran Baru 3,5cmKali Baru Cilincing 3,7cmKelapa Gading 4,0cmKemayoran 3,9cmKuningan 1,8cmLentenan 3,7cmMonas 3,5cmMarunda 0,47 (MRND)Muara Baru 10cmPantai Mutiara 5,5cm (MUTI)Pantai Mutiara 7,7cm (NRP3)Tanjung Priok 4,0cm (PRIO)Dewi Sartika 0,0cmBambu Apus 1,3cmGreen Bay Pluit 5,4cmPantai Indah Kapuk 4,7cm (PIK2/PP11OA)Danau Sunter Utara 3,1cmJl Matraman Raya 1,1cm (PP1515B)Pulo Mas Timur 3,5cmJl Haji Sabaa 5,4cmJl KH Hasyim Anshari 3,4cmJl Kelapa Hijau 0,0cm (PPNN)Jl Kebayoran Baru 3,9cmJl Minangkabau Timur 2,0cmTubagus Angke 4,1cmSunter Utara 3,3cmKantor PU Jakarta Timur 3,7cmSunter 3,5cm (UKP4/PP1390B)Pompa Kamal 9,1cmWTP/Pumpstation 4,5cmJunction 5,0cmSemanan RW 07 4,2cmRW01 Semanan 4,5cmDepartment Agama 3,9cmPerumnas Cengkareng 3,6cmKedaung Kali Angke 4,3cmGate Poglar 4,1cmWaduk Grogol 3,0cmKali Duri 4,0cmKapuk 1 3,9cmMuara Angke 8,6cm (PM13)Waduk Bojong Indah 4,7cmWaduk Pluit 6,9cmPluit Village 4,6cmBimoli 4,4cmPompa Tomang Barat 3,8cmPasar Ikan 4,0cmPinangsia 2,9cmKartini V 3,2 cmIndustri 3,6cmPosko Kembangan 4,9cmPintu Air Kampung Bandan 4,1cmRajawali Selatan 3,9cmAncol 3,1cmSunter Utara 3,7cmSunter Selatan 3,7cmCempaka Baru Serdang 3,7cmSumur Batu 3,0cmYos Sudarso 1 3,8cmYos Sudarso 2 2,9cmPulo Mas 2,8cmPlumpang 3,4cmSunter Timur 3 Rawa Badak 3,7cmKoja 3,8cmLagoa 3,7cmDewa Ruci 2,9cmBanglio 3,8cmKelapa Gading 3,7cm (PM40)Kalideres 4,0cmRW01 Kembangan Utara 6,1cmPHB Bojong 4,9cmPedongkelan 3,9cmBulak Cabe 4,1cmKapuk 2 4,3cmSindang 4,0cmGaya Motor 2 3,5cmBgr 3,1cmAneka Elok 2,9cmCideng 2,7cmPumpgate Jalan Batu 3,2cmGedung Jaya 4,0cmPintu Air Tarakan 3,4cmPintu Air MArina 3,4cmMabes 13 2,9cmMangga Dua Sisi Utara 3,0cmCempaka Putih 3,1cmGang Macan 4,0cmPintu Air Honda 3,2cmAtmajaya 3,4cmWijaya Kusuma 4,4cmKemang Timur 1 2,6cmPulo Raya 3,0cmPoncol 2,9cm Pondok Jaya 2,3cmBukit Duri 9 2,0cmBukit Duri I 3,0cmPintu Air Manggarai 2,7cmSetiabudi Timur 3,2cmSlipi Hankam II 3,5cmPintu Air Karet 3,8cmTVRI 3,5cmUlujami 3,7cmPerdatam 4,0cmCawang Wika 4,2cmWaduk Melati 2,9cmKramat Jati 1,0cmBidara Cina 2,9cmKebon Baru RW09 3,1cmTeluk Gong 4,7cmPintu Air Kampung Gusti 4,6cmWaduk Wijaya Kusuma 4,4cmKlingkit 4,7cmDaan Mogot KM13 4,7cmPintu Air Kaliduri Ledeng 4,1cmIpal Filterasi Kota Tua 3,4cmRawa Kepa 3,0cmPintu Air Sogo 3,1cmSetiabudi Barat 2,9cmIpal Waduk Sunter Selatan 3,3cmPinang 3,9cmIpal Asrama Dinas Kekabaran 3,5cmIpal Dlh Semper Barat 3,9cmIpal Rth Pedaengan 2,9cmIpal Malaka Sari 3,8cmUbpp 3,6cmDamkar Joglo Kembangan 5,1cmIpal Rusun Dlh Cengkareng 4,2cm

Apa Itu Zona Bebas...

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 93 Tahun 2021 tentang Zona Bebas Air Tanah (ZOBAT). Aturan yang berlaku sejak 1 Agustus 2023 itu hingga saat ini masih terus disosialiasikan kepada masyarakat luas.Aturan tersebut secara resmi melarang sejumlah daerah di DKI Jakarta menggunakan air tanah, khususnya untuk daerah yang telah memiliki sumber air bersih selain air tanah.Zona Bebas Air Tanah adalah zona tanpa pengambilan dan/atau pemanfaatan air tanah sesuai dengan pertimbangan kemampuan kondisi akuifer atau peta zonasi konservasi air tanah, dan dukungan jaringan air bersih perpipaan.Selain itu, pembatasan penggunaan air tanah dilakukan untuk meningkatkan pengendalian pengambilan air tanah yang berdampak pada terjadinya keterbatasan kesediaan air tanah dan penurunan permukaan tanah di Jakarta.Dalam Pasal 2 Pergub 93/2021 itu, Pemprov DKI secara rinci telah mengatur pengendalian penggunaan air tanah di zona bebas air tanah, yakni kepada bangunan atau gedung yang memiliki luas lebih dari 5.000 meter persegi dan memiliki lebih dari delapan lantai.Selain bangunan, zona bebas air tanah juga diterapkan terhadap kavling dan/atau persil yang berlokasi bersisian dengan area jalan dan/atau kawasan zona bebas air tanah masuk dalam penetapan zona bebas air tanah.Selanjutnya, dalam Pasal 8 Pergub 93/2021 itu menyebutkan bahwa setiap pemilik/pengelola bangunan dengan kriteria sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dilarang melakukan pengambilan dan/atau pemanfaatan Air Tanah kecuali untuk kegiatan dewatering.Dewatering merupakan kegiatan pengontrolan air untuk kepentingan mengeringkan areal penggalian yang akan dimanfaatkan sebagai bangunan bawah tanah atau untuk berbagai kepentingan.Setelah berlakunya larangan pengambilan air tanah, setiap pemilik atau pengelola gedung wajib melakukan instalasi alat pencatat pengambilan atau pemakaian air otomatis tambahan dan peralatan pendukung pada saluran air masuk (inlet) dari masing-masing sumber.Pengelola juga wajib menginstalasi pencatat air otomatis tambahan pada saluran air keluar (oulet). Kemudian, pengelola juga wajib menggunakan sumber alternatif pengganti air tanah.Daftar Wilayah dan Jalur Zona Bebas Air TanahBerdasarkan Pergub 93/2021, ada setidaknya 12 area jalan dan 9 kawasan di DKI Jakarta yang menjadi zona bebas air tanah sebagai berikut.Kawasan Zona Bebas Air Tanah1. Kawasan Industri Pulo Gadung (JIEP), Jakarta Timur2. Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan3. Kawasan Rasuna Epicentrum, Jakarta Selatan4. Kawasan SCBD Sudirman, Jakarta Pusat5. Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan6. Kawasan Medan Merdeka, Jakarta Pusat7. Kawasan Asia Afrika, Jakarta Pusat8. Kawasan Menteng, Jakarta Pusat9. Kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat Jakarta Alami Penurunan Tanah Rata-rata 3,9 Cm Sepanjang 2023JAKARTA - Permukaan tanah di DKI Jakarta terus mengalami penurunan. Hal itu sebagaimana tertuang dalam laporan nota dinas dengan nomor surat 834/KR.01.02 tertanggal 29 Desember 2023.Dalam laporannya, Kepala Bidang Pengendalian Rob dan Pengembangan Pesisir Pantai Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta, Ciko Tricanescoro menyebutkan ada penurunan permukaan tanah di sejumlah wilayah di Jakarta. Itu diketahui setelah dilakukan pengamatan di 255 titik di Jakarta sepanjang 2023.Ratusan titik di DKI itu mengalami penurunan muka tanah bervariasi hingga 10 cm dengan rata-rata penurunan mencapai 3,9 cm sepanjang tahun.
“Laju penurunan tanah yang dilaporkan merupakan hasil pengukuran dengan metode GPS geodetisk berdasarkan perjanjian kerjasama antara Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) ITB denna Dinas Sumber Daya Air Pemerintah Provinsi DKI Jakarta,” ucapnya sebagaimana dikutip dari laporen tersebut, Rabu (10/1/2024).Berikut daftar hasil pengamatan sejumlah wilayah yang mengalami penurunan pada 2023, di antaranya:Basuki Rahmat 2,7cmWaduk Pluit 4,8cmJl Kelapa Hijau 0,2cmJl Setu Payung 0,0cmTB Simatupang 1,5cmDanau Sunter Barat 4,4cmRorotan Marunda 3,9cmPrints Kemerdekaan 3,4cmTB Simatupang 0,1cm (407B/PP476B) Meruya Barat 5,9cmAston Ancol 4,1cmTanjungan Kamal 6,5cmTanjung Priok 3,0cmSitu Babakan 0,0cmCengkareng Barat 7,9cmCondet 0,0cmCinere 2,0cmCikini 3,5cmRawa Buaya 6,5cmRorotan Marunda 3,0cm (C001/03JU) Cilincing Raya 3,0cmJl H. Samanhudi 2,9cmMeruya Utara 5,9cmTubagus Angke 4,4cmJl Moh Saidi Ciledug 4,4cmJl Wiryopranoto Pecenongan 3,0cmKramat Jaya Raya 3,3cmDanau Sunter Utara 3,8cmPondok Indah 2,5cmDaan Mogot 5,2cmJl Raya Joglo 4,8cmDaan Mogot 4,4cm (C013/PP743)Jl RC Veteran 3,8cmJl Hbr Motic 3,9cmPantai Mutiara 7,6cmAncol Barat VI 4,3cmDaan Mogot 4,5cm (C018/PP741A)Kaliangke 2,7cmJl Pluit Raya Barat 4,1cmJl Taman Palem Sari 4,5cmDaan Mogot 4,3cm (C022)Muara Angke 9,7cmArteri Klp Gading 3,0cmKawasan Wisata Ancol 3,7cmJl Tentara Pelajar 3,7cmKawasan Wisata Ancol 3,9cmKawasan Wisata Ancol 4,7cm (C029)Waduk Pluit Selatan 4,4cmPos Pengumben Kebayoran Lama 4,0cmJl Satu Maret Klp Gading 4,4cmDanau Sunter Selatan 3,0cmPantai Indah Timur 4,5cmJl Satria Lumenten 3,1cmJl Bulak Sereh 4,9cmCity Resort Boulevard Cengkareng 4,1cmJl Akses Marunda 4,7cmJl Raya Joglo 4,0cm (C041/P877)Jl Bekasi Timur Raya 2,2cmJl Pantai Indah Barat 3,9cmPelanuhan Tanjung Priok 3,8cmJl Pegangsaan Dua 3,9cmJl Juanda 3,0cmKamal Muara 9,2cmJl Veteran 2,0cmJl Radin Inten II 3,3cmJl Pejagalan Raya Bandengan 4,1cmJl Wolter Mongosidi 2,7cmJl Bugis Kebon Bawang 3,5cmMeruya 5,7cm (C058/MERU)Jl Matraman Raya 2,8cmJl Benyamin Sueb 3,0cmJl Kembangan Baru 5,7cmJl Waduk Pluit Selatan 4,4cmKawasan Wisata Ancol 3,3cm (C063)Jl Pemuda 2,5cmJl Mangga Dua Raya 2,0cmJl Pantai Indah Utara 1 4,2cmJl Raya Bogor 0,0cmMuara Baru 7,7cmJl Kamal Raya 7,0cmPantai Indah Kapuk 6,6cmJl Pulo Mas Selatan 3,0cmJl Hayam Wuruk 3,0cmTanah Abang 3,0cmJl Pantai Indah Timur 7,1cmJl Cideng Timur 3,4cmGambir 3,7cmJembatan Tiga 4,4cmMuara Baru Raya 5,5cmTanjungan Kamal 5,9cmJl Kemanggisan Lama 4,4cmStasiun Tanjung Priok 2,9cmJl Tipar Cakung 3,6cmKamal Muara 8,8cm (C087/KAMU)Jl Latuharhari 2,0cmTaman Kota Yos Sudarso 3,7cmJl Inspeksi Saluran Kali Malang 4,2cmJl Kemuning Raya 4,5cmPantai Indah Kapuk 5,9cm (C094)Jl Perwira Gambir 2,8cmSalemba 2,9cmTugu Tani Kwitang 3,0cmJl Pluit Raya Barat 4,5cmPantai Mutiara 6,2cmJl Utan Jati Daan Mogot 5,1cmJl Kamal Raya 7,7cmJl Pantai Indah Selatan 4,1cmSudirman Thamrin 2,2cmJalan Aquarium 2,7cmPasar Ikan Sunda Kelapa 4,4cmKedoya Raya 3,7cmRe Martadinata Ancol 3,9cmKawasan Wisata Ancol 3,9cm (C112)Pluit Karang Raya 5,5cmPluit Selatan Raya 5,3cmJl Panjang 4,0cmJl Kapuk Kamal raya 5,0cmJl Kedoya Raya 4,4cmLingkar Luar Barat 6,0cmAkses Timur Pantai Mutiara 6,0cmPantai Mutiara 7,7cmDadap 9,1cmGempol 3,7cmTanjung Priok 4,0cmRe Martadinata Ancol 3,1cmPantai Mutiara 7,7cm (GPS52)Pantai Mutiara 7,5cm (GPS62)Istana Negara 3,1cmKebayoran Baru 3,5cmKali Baru Cilincing 3,7cmKelapa Gading 4,0cmKemayoran 3,9cmKuningan 1,8cmLentenan 3,7cmMonas 3,5cmMarunda 0,47 (MRND)Muara Baru 10cmPantai Mutiara 5,5cm (MUTI)Pantai Mutiara 7,7cm (NRP3)Tanjung Priok 4,0cm (PRIO)Dewi Sartika 0,0cmBambu Apus 1,3cmGreen Bay Pluit 5,4cmPantai Indah Kapuk 4,7cm (PIK2/PP11OA)Danau Sunter Utara 3,1cmJl Matraman Raya 1,1cm (PP1515B)Pulo Mas Timur 3,5cmJl Haji Sabaa 5,4cmJl KH Hasyim Anshari 3,4cmJl Kelapa Hijau 0,0cm (PPNN)Jl Kebayoran Baru 3,9cmJl Minangkabau Timur 2,0cmTubagus Angke 4,1cmSunter Utara 3,3cmKantor PU Jakarta Timur 3,7cmSunter 3,5cm (UKP4/PP1390B)Pompa Kamal 9,1cmWTP/Pumpstation 4,5cmJunction 5,0cmSemanan RW 07 4,2cmRW01 Semanan 4,5cmDepartment Agama 3,9cmPerumnas Cengkareng 3,6cmKedaung Kali Angke 4,3cmGate Poglar 4,1cmWaduk Grogol 3,0cmKali Duri 4,0cmKapuk 1 3,9cmMuara Angke 8,6cm (PM13)Waduk Bojong Indah 4,7cmWaduk Pluit 6,9cmPluit Village 4,6cmBimoli 4,4cmPompa Tomang Barat 3,8cmPasar Ikan 4,0cmPinangsia 2,9cmKartini V 3,2 cmIndustri 3,6cmPosko Kembangan 4,9cmPintu Air Kampung Bandan 4,1cmRajawali Selatan 3,9cmAncol 3,1cmSunter Utara 3,7cmSunter Selatan 3,7cmCempaka Baru Serdang 3,7cmSumur Batu 3,0cmYos Sudarso 1 3,8cmYos Sudarso 2 2,9cmPulo Mas 2,8cmPlumpang 3,4cmSunter Timur 3 Rawa Badak 3,7cmKoja 3,8cmLagoa 3,7cmDewa Ruci 2,9cmBanglio 3,8cmKelapa Gading 3,7cm (PM40)Kalideres 4,0cmRW01 Kembangan Utara 6,1cmPHB Bojong 4,9cmPedongkelan 3,9cmBulak Cabe 4,1cmKapuk 2 4,3cmSindang 4,0cmGaya Motor 2 3,5cmBgr 3,1cmAneka Elok 2,9cmCideng 2,7cmPumpgate Jalan Batu 3,2cmGedung Jaya 4,0cmPintu Air Tarakan 3,4cmPintu Air MArina 3,4cmMabes 13 2,9cmMangga Dua Sisi Utara 3,0cmCempaka Putih 3,1cmGang Macan 4,0cmPintu Air Honda 3,2cmAtmajaya 3,4cmWijaya Kusuma 4,4cmKemang Timur 1 2,6cmPulo Raya 3,0cmPoncol 2,9cm Pondok Jaya 2,3cmBukit Duri 9 2,0cmBukit Duri I 3,0cmPintu Air Manggarai 2,7cmSetiabudi Timur 3,2cmSlipi Hankam II 3,5cmPintu Air Karet 3,8cmTVRI 3,5cmUlujami 3,7cmPerdatam 4,0cmCawang Wika 4,2cmWaduk Melati 2,9cmKramat Jati 1,0cmBidara Cina 2,9cmKebon Baru RW09 3,1cmTeluk Gong 4,7cmPintu Air Kampung Gusti 4,6cmWaduk Wijaya Kusuma 4,4cmKlingkit 4,7cmDaan Mogot KM13 4,7cmPintu Air Kaliduri Ledeng 4,1cmIpal Filterasi Kota Tua 3,4cmRawa Kepa 3,0cmPintu Air Sogo 3,1cmSetiabudi Barat 2,9cmIpal Waduk Sunter Selatan 3,3cmPinang 3,9cmIpal Asrama Dinas Kekabaran 3,5cmIpal Dlh Semper Barat 3,9cmIpal Rth Pedaengan 2,9cmIpal Malaka Sari 3,8cmUbpp 3,6cmDamkar Joglo Kembangan 5,1cmIpal Rusun Dlh Cengkareng 4,2cm

Dinas Sumber Daya A...

Pemerintah menghadirkan program strategis National Capital Integrated Coastal Development (NCICD), sebagai upaya penanganan banjir ROB di pesisir Jakarta.NCICD ini menjadi proyek sinergi Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air dengan total panjang trase kritis sepanjang 39km.Dari angka itu, Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta mendapat tanggung jawab untuk mengerjakan pembangunan tanggul Fase A, di mana lokasi pekerjaan berfokus pada area pantai dan muara sungai dengan total target pembangunan sepanjang 21km di beberapa wilayah, seperti di Kamal Muara, Muara Angke, Muara Baru, Pantai Mutiara, Sunda Kelapa-Ancol Barat, dan Kali Blencong.Pada tahun 2024 ini, DSDA DKI Jakarta akan melanjutkan pembangunan tanggul pantai dan muara sungai yang dibagi menjadi tiga paket pekerjaan dengan panjang total 4,8km, melalui skema kegiatan multiyears dan single year.Untuk tanggul dengan skema multiyears (tahun jamak), pembangunannya akan dilaksanakan melalui 2 paket pekerjaan yang akan mulai pada tahun 2024 hingga 2025 mendatang dengan panjang total 4,3 km.Pembangunan tanggul itu dilakukan di beberapa lokasi, di antaranya Muara Angke (Segmen Resto Apung dan Dermaga T), Sunda Kelapa-Ancol Barat, dan Kali Blencong.Di sisi lain, pembangunan lanjutan NCICD dengan mekanisme single year tahun 2024 akan dimulai pada April mendatang, dengan panjang total 0,5 km di wilayah Muara Angke (Segmen Pantai Timur) dan Pantai Mutiara.Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta telah membangun tanggul pantai dan muara sungai sepanjang 8,2km hingga tahun 2023 dan diharapkan keseluruhan tanggul NCICD Fase A rampung pada tahun 2028.

Tindak Lanjut Perba...

Pengiriman Air Bersih sebagai Tindak Lanjut Perbaikan Pipa PJT IISebagai respons cepat atas permasalahan yang terjadi dan demi memastikan ketersediaan air bersih bagi seluruh masyarakat, Dinas Sumber Daya Air (DSDA) Provinsi DKI Jakarta dengan segera mengirimkan pasokan air bersih ke wilayah-wilayah terdampak.Langkah ini diambil sebagai wujud tanggung jawab untuk mendukung kelancaran distribusi air selama proses perbaikan pipa PJT II yang saat ini tengah diambil alih oleh PAM JAYA.DSDA akan terus bekerja sama dengan PAM JAYA dan pihak-pihak terkait lainnya untuk memastikan bahwa layanan air bersih tetap terjaga, dan kami berterima kasih atas pengertian serta dukungan masyarakat selama proses ini berlangsung.

Pj Gubernur Tebar B...

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, melakukan penebaran benih dan penanaman pohon di area Waduk Batu Bangkong RW 06, Kelurahan Cipayung, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Senin (26/8/2024).Penebaran benih sebanyak 10.000 bibit ikan nila di Waduk Batu Bangkong mengawali kegiatan. Kegiatan dilanjutkan dengan penanaman 250 pohon, yakni 200 pohon pelindung seperti pulai, salix, buttercup, dan tabebuya, sementara 50 pohon lainnya yakni tanaman produktif seperti mangga, jambu, dan bisbul.Kegiatan dihadiri Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) Provinsi DKI Jakarta, Suharini Eliawati dan Walikota Administrasi Jakarta Timur, M. Anwar.“Usai melakukan ujicoba makan gratis di SDN 04 Cipayung, saya melakukan kegiatan penanaman pohon di Waduk Batu Bangkong, yang mempunyai luas 6.300 meter per segi,” kata Pj Gubernur. Lebih lanjut Pj Gubernur menjelaskan, Jakarta Timur memiliki banyak waduk dan embung. Waduk dan embung difungsikan sebagai salah satu sarana untuk mengatasi banjir, selain juga area sekitar waduk dan embung dijadikan taman. “Taman juga bisa difungsikan untuk tempat rekreasi warga masyarakat, serta bisa juga dijadikan tempat budidaya ikan. Saya titip kepada bapak camat, bu lurah, pak RW dan Pak RT juga bersama warga untuk menjaga kebersihan, dan merawat, jangan hanya yang merawat dari kami, pemerintah tetapi warga juga ikut menjaga kebersihan,” jelasnya.Sementara itu, Walikota Administrasi Jakarta Timur, M. Anwar, mengungkapkan terima kasih atas kunjungan PJ Gubernur yang telah melakukan penebaran benih dan penanaman pohon di Waduk Batu Bangkong 1 dan Waduk Bangkong 2 yang masing-masing memilki luas 3.000 meter persegi dan 3.300 meter persegi, bersama kami.“Waduk ini awalnya lahan kosong semak belukar, akhirnya kita koordinasikan bagaimana kita buat embung di sini karena kebutuhan masyarakat. Ketika terjadi hujan durasi 2-3 jam akan terjadi genangan air 50 cm hingga satu meter terutama di Kavling Thomas RW 03 dan RW 06. Alhamdulillah setelah dibuat waduk ini warga tidak lagi banjir saat hujan lebat,” jelasnya.Walikota menjelaskan, waduk dijadikan destinasi wisata masyarakat yang bermanfaat sebagai tempat interaksi. Selain juga bisa dijadikan tempat budidaya ikan dan sebagai sumber mata air. “Mudah-mudahan waduk bisa meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Ke depan 2025, kita akan buat program penyempurnaan waduk ini bisa menjadi destinasi wisata atau kita akan buat UMKM untuk masyarakat sekitar.

Kolaborasi Global M...

Pada Rabu, 24 Juli 2024, Dinas Sumber Daya Air (DSDA) Provinsi DKI Jakarta berkesempatan untuk mengisi sesi speech pada pukul 12:00 siang di acara Scientific Conference 2024 LaSII UNESCO Annual Meeting. Acara ini bertempat di Grand Mercure Kemayoran, Jakarta. DSDA membawakan materi mengenai “Manajemen Terbaik Penanganan Penurunan Tanah di Kota Jakarta”.Kami berharap melalui acara ini, kita dapat memperkuat kolaborasi dan berbagi pengetahuan untuk mengatasi tantangan penurunan tanah di Jakarta dan kota-kota lainnya di seluruh dunia.

Seminar Bersama Dr....

Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta telah mengadakan seminar penting mengenai penurunan tanah yang dapat berdampak signifikan pada infrastruktur dan kehidupan sehari-hari.Seminar ini menghadirkan solusi inovatif dan praktik terbaik dari Belanda yang dapat diterapkan di Jakarta.Mengambil tema “Land Subsidence: Best Practices from Netherlands and Application in Jakarta”, seminar ini diselenggarakan pada tanggal 22 Juli 2024 pukul 13:00 WIB di Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta, menghadirkan narasumber Dr. Gilles Erkens dari Deltares Research Institute.Seminar ini diharapkan dapat membawa inspirasi dan solusi konkret untuk mengatasi masalah penurunan tanah di Jakarta, sekaligus membuktikan komitmen kita dalam upaya menjaga infrastruktur Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta.

Progres Pembangunan...

Sebagai bagian dari transformasinya menuju kota global yang modern, Jakarta terus berkomitmen untuk memberikan layanan dasar terbaik bagi warganya. Salah satu langkah penting yang sedang diambil adalah penyediaan sanitasi layak dan aman melalui pembangunan Jaringan Pipa Air Limbah dalam proyek Jakarta Sewerage Development Project (JSDP) Zona 1 Paket 6 (Area 2-1).Proyek JSDP merupakan bagian dari Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD) terpusat berskala perkotaan, yang mencakup pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). IPAL ini nantinya akan memproses air limbah secara aman dan efisien, memastikan air limbah yang dihasilkan oleh rumah tangga tidak mencemari lingkungan, sehingga dapat menciptakan lingkungan perkotaan yang lebih sehat dan bebas dari pencemaran.Salah satu metode canggih yang digunakan dalam konstruksi jaringan pipa air limbah JSDP ini adalah teknik “Pipe Jacking”, yaitu metode pemasangan pipa bawah tanah tanpa menggali permukaan secara terbuka. Metode ini memungkinkan pemasangan pipa dengan dampak minimal terhadap lalu lintas dan aktivitas sehari-hari di kota. Teknologi Pipe Jacking juga dinilai lebih efisien dan lebih cepat dalam pengerjaannya, sehingga mampu mempercepat realisasi pembangunan sistem perpipaan air limbah di Jakarta.Menurut laporan terbaru, hingga 14 Juni 2024, realisasi proyek JSDP Zona 1 Paket 6 (Area 2-1) telah mencapai 16,610%. Dengan total panjang pipa yang sudah berhasil terpasang (terjacking) mencapai 2.388,05 meter, proyek ini semakin dekat dengan target penyelesaian. Pemasangan pipa ini merupakan langkah awal yang sangat penting dalam memastikan pengelolaan air limbah di wilayah Jakarta Utara dan sekitarnya berjalan sesuai rencana.Proyek ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi kesehatan dan kualitas hidup warga Jakarta. Dengan sistem sanitasi yang lebih baik, risiko penyebaran penyakit yang disebabkan oleh kontaminasi air limbah akan berkurang, sehingga warga dapat menikmati lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Selain itu, keberadaan sistem perpipaan yang modern dan IPAL yang berfungsi optimal juga merupakan langkah strategis untuk menciptakan Jakarta yang lebih tangguh dalam menghadapi tantangan lingkungan.Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta yang memimpin proyek ini menegaskan komitmen mereka dalam mewujudkan layanan sanitasi yang layak, aman, dan berkelanjutan bagi seluruh warga Jakarta. Dengan terus melakukan pengawasan ketat terhadap progres pembangunan, pihak dinas berharap proyek ini dapat selesai sesuai target dan memberikan dampak langsung bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat.Masyarakat Jakarta pun menyambut baik proyek ini, mengingat pentingnya sistem pengelolaan air limbah dalam menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan. Penyediaan infrastruktur sanitasi yang memadai menjadi salah satu kunci utama dalam upaya Jakarta untuk terus bertransformasi menuju kota global yang ramah lingkungan dan layak huni.Dengan berjalannya proyek JSDP ini, Jakarta semakin menunjukkan keseriusannya dalam menghadapi tantangan perkotaan modern, terutama dalam hal pengelolaan sanitasi. Penyelesaian proyek ini diharapkan dapat menciptakan sistem sanitasi perkotaan yang lebih efisien, sekaligus mendukung visi Jakarta sebagai kota yang sehat, bersih, dan berkelanjutan untuk generasi mendatang.Pembangunan ini menjadi bukti nyata bahwa Jakarta tidak hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi dan infrastruktur, tetapi juga memperhatikan aspek lingkungan dan kesehatan warganya. Mari kita dukung bersama realisasi Jakarta Sewerage Development Project, demi Jakarta yang lebih bersih dan sehat!

Edu Air : Petualang...

Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta melalui komunitas Sobat Air mengadakan acara edukatif bertajuk EduAir Jakarta di Rumah Pompa Pluit, Jakarta Utara, pada Sabtu, 15 Juni 2024. Program ini dirancang untuk memberikan wawasan mendalam kepada masyarakat mengenai sistem pengelolaan sumber daya air di Jakarta dan pentingnya menjaga kelestarian air di tengah tantangan perkotaan.Acara ini dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga masyarakat umum yang tertarik untuk memahami lebih jauh tentang infrastruktur pengelolaan air di Jakarta. Para peserta diajak berkeliling dan diperkenalkan dengan berbagai fasilitas vital, seperti pompa pengendali banjir, pintu air, hingga sistem drainase yang menjadi tulang punggung pengelolaan air di ibukota. EduAir Jakarta juga memberikan kesempatan bagi peserta untuk belajar langsung dari para ahli di bidang sumber daya air, yang menjelaskan fungsi dan operasional berbagai infrastruktur secara detail.Tidak hanya sekadar mengenalkan teknologi dan sistem yang digunakan untuk pengelolaan air, acara ini juga menyoroti peran penting masyarakat dalam menjaga kelestarian sumber daya air. Edukasi yang diberikan mencakup pentingnya pengelolaan air bersih, pengendalian banjir, hingga cara-cara sederhana yang bisa dilakukan warga untuk membantu menjaga kualitas air di lingkungan sekitar mereka. Dalam sesi interaktif, peserta diberi pemahaman tentang bagaimana sistem yang ada bekerja untuk melindungi kota dari banjir dan mendukung ketersediaan air bersih.Salah satu bagian paling menarik dari acara ini adalah kunjungan ke Rumah Pompa Pluit, salah satu pusat infrastruktur pengelolaan air terbesar di Jakarta. Peserta berkesempatan melihat langsung operasional rumah pompa yang berperan penting dalam pengendalian banjir di kawasan utara Jakarta. Infrastruktur yang biasanya tidak terbuka untuk umum ini memberikan wawasan nyata tentang tantangan pengelolaan air di perkotaan besar seperti Jakarta.Acara ini mendapat sambutan yang sangat positif dari peserta. Banyak dari mereka menyatakan bahwa program ini membuka mata mereka terhadap pentingnya sistem pengelolaan air yang efektif, terutama di kota besar seperti Jakarta yang sering menghadapi masalah banjir. EduAir Jakarta juga berhasil meningkatkan kesadaran akan peran infrastruktur pengelolaan air dalam menjaga kualitas hidup warga kota.Salah satu peserta, Dwi, seorang mahasiswa teknik lingkungan yang hadir dalam acara ini, menyatakan, "Saya sangat terkesan dengan apa yang saya pelajari di EduAir Jakarta. Program ini memberi saya perspektif baru tentang betapa pentingnya pengelolaan air yang baik, terutama di Jakarta yang rawan banjir. Saya berharap acara seperti ini diadakan lebih sering agar semakin banyak orang yang sadar akan peran penting air dalam kehidupan kita."Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta melalui Sobat Air menyatakan bahwa acara ini akan terus diadakan secara berkala, dengan tujuan memperkuat keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air. Dengan semakin meningkatnya partisipasi publik, diharapkan Jakarta dapat menjadi kota yang lebih tangguh dalam menghadapi tantangan lingkungan, terutama yang berkaitan dengan pengelolaan air.Atas suksesnya penyelenggaraan EduAir Jakarta, Dinas Sumber Daya Air mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dan mendukung acara ini. Ke depannya, program-program edukatif serupa akan terus dikembangkan, dengan harapan bisa memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan air yang berkelanjutan di Jakarta.Dengan langkah kecil ini, Jakarta semakin mendekati tujuannya menjadi kota yang lebih hijau, sehat, dan berkelanjutan, di mana warganya semakin sadar akan pentingnya menjaga dan mengelola sumber daya air dengan baik.
Go To Top